Dinkes Kukar Sampaikan Manfaat PIN Polio Pada Dialog Interaktif RRI Samarinda

By adminKN 24 Jul 2024, 12:06:13 WIB Diskominfo Kutai Kartanegara
Dinkes Kukar Sampaikan Manfaat PIN Polio Pada Dialog Interaktif RRI Samarinda

Keterangan Gambar : Dialog Interaktif di Studio Pro 1 RRI Samarinda


kukarnews.id, SAMARINDA - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Kutai Kartanegara memfasilitasi dialog terkait Pekan Imunisasi Nasional Polio 2024, dengan menghadirkan dua narasumber dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kukar yakni Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Supriyadi dan juga Ketua Tim Kerja Surveilans, Imunisasi dan Penanggulangan Keadaan Luar Biasa, Hamdana Yunisar yang dipandu secara langsung oleh Riamiasari di Studio Pro 1, Radio Republik Indonesia (RRI) Samarinda, Selasa (24/7/2024).


Tema yang diangkat di tahun 2024 ini yakni "Anak Terlindungi Indonesia Bisa". Sejumlah permasalahan dan target dibahas oleh kedua narasumber, agar pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional Polio di Kabupaten Kukar bisa mencapai target maksimal.

Baca Lainnya :


"Polio ini sebenarnya penyakit menular dan berbahaya khususnya bagi anak-anak dibawah 5 tahun. Dianggap berbahaya karena polio ini menyebabkan cacat permanen yang tidak bisa disembuhkan," jelas Supriadi.


Supriadi menerangkan, status Kabupaten Kukar terkait kasus polio juga masih nol. Dan termasuk wilayah yang medium resiko, untuk itu melalui imunisasi ini salah satu mencegah secara massal.

Sejumlah langkah dilakukan Dinkes Kukar untuk menciptakan perilaku hidup bersih dan sehat, agar terhindar dari virus polio. Sejak tahun 2022-2023 pihaknya menggalakan program percepatan Stop Buang Air Besar Sembarangan dan juga Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, yang diharapkan masyarakat bisa membangun sanitasi yang aman. Pihaknya juga bekerjasama dengan lintas OPD dan lintas sektor seperti camat dan kepala desa, "Sebab faktor lingkungan penting untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan juga membiasakan untuk mencuci tangan menggunakan sabun," ucapnya.


Lanjut Supriyadi bahwa tumbuh kembang anak memang berbeda-beda, untuk itu maka sangat penting agar anak-anak  dibawa ke posyandu, karena di posyandu perkembangan anak bisa tercatat oleh nakes, sehingga perkembangan pertumbuhan anaka-anak kita bisa terpantau dengan baik, apakah normal, kelebihan berat badan, berat badan kurang maka akan ada hasil yang tercatat. Dan jika ada ditemukan diluar normal akan diberikan saran oleh petugas posyandu atau pusban.


"Saran saya periksakan secara rutin di Posyandu tidak hanya pada saat pekan imunisasi saja, karena kita juga memantau terjadinya stunting dan sebagainya, jadi tidak hanya pada pekan imunisasi saja. Karena pemeriksaan ini bukan untuk kepentingan kader posyandu tapi untuk perkembangan anak," tambahnya.


Sementara itu Hamdana Yunisar menyebutkan bahwa penularan ini bisa menjangkit saluran pencernaan, untuk itu perlu dijaga pola hidup bersih dan sehat terutama pada sanitasi di lingkungan. Untuk Pekan Imunisasi Nasional Polio ini menyasar pada usia 0-7 tahun, selam tujuh hari ditambah lima hari untuk sweping mencari anak yang belum menerima imunisasi polio. " Ayo ke pos Pekan Imunisasi Nasional Polio terdekat, gratis," ucapnya. (adv//diskominfokukar/stg/kn1/rhi)





Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment

Loading....


kanan - iklan sidebar

Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Instagram, Youtube dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.