- Ketika Masyarakat Kompak Harapkan Keberlanjutan Program Kukar Idaman
- Puskesmas Pembantu Amborawang Darat Diresmikan, Edi Damansyah Tegaskan Komitmen Tangani Stunting
- Pembukaan Erau Adat Kutai 2024 Dimajukan Menjadi Tanggal 21 September 2024
- KPU Kukar Gelar Rakor Persiapan Penetapan dan Pengundian Tiga Paslon Pilkada 2024
- TPPS Kukar Bahas Penyusunan Draft Perbup Percepatan Penanganan Stunting
- Ajak Terapkan PHBS, Warga Sebelimbingan Dibantu WC Sehat
- Anggota BPD Kukar Dapat Perpanjangan Masa Jabatan, Edi Damansyah Harap Kinerja Makin Optimal
- Tegakkan Kepemimpinan Pancasila dan Nasionalisme Jadi Kunci Netralitas ASN di Pilkada 2024
- Sumpah Janji 2.300 Pegawai P3K Kukar, Bupati Edi Damansyah Ingatkan Tanggung Jawab Baru
- Dukung Keberlanjutan, Dirut PT PHI Kunjungi Program CSR Pemanfaatan Akar Pakis di Pulau Bunyu
Dinkes Kukar Sampaikan Manfaat PIN Polio Pada Dialog Interaktif RRI Samarinda
Keterangan Gambar : Dialog Interaktif di Studio Pro 1 RRI Samarinda
kukarnews.id, SAMARINDA - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Kutai Kartanegara memfasilitasi dialog terkait Pekan Imunisasi Nasional Polio 2024, dengan menghadirkan dua narasumber dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kukar yakni Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Supriyadi dan juga Ketua Tim Kerja Surveilans, Imunisasi dan Penanggulangan Keadaan Luar Biasa, Hamdana Yunisar yang dipandu secara langsung oleh Riamiasari di Studio Pro 1, Radio Republik Indonesia (RRI) Samarinda, Selasa (24/7/2024).
Tema yang diangkat di tahun 2024 ini yakni "Anak Terlindungi Indonesia Bisa". Sejumlah permasalahan dan target dibahas oleh kedua narasumber, agar pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional Polio di Kabupaten Kukar bisa mencapai target maksimal.
Baca Lainnya :
- Edi Damansyah Dorong Peningkatan Pembangunan Desa di Lokakarya IDM0
- Wabup Rendi Solihin Hadiri Pendidikan Tamtama 20240
- Tingkatkan Sapras Kesehatan, Kelurahan Melayu Terima 1 Unit Ambulan0
- Tingkatkan Pelayanan Kesehatan, Pemkab Kukar Hibahkan Ambulan untuk Batalyon Armed 18 Buritkang0
- DP3A Kukar Akan Datangi Tiga Kecamatan Sosialisasikan Pencegahan Stunting0
"Polio ini sebenarnya penyakit menular dan berbahaya khususnya bagi anak-anak dibawah 5 tahun. Dianggap berbahaya karena polio ini menyebabkan cacat permanen yang tidak bisa disembuhkan," jelas Supriadi.
Supriadi menerangkan, status Kabupaten Kukar terkait kasus polio juga masih nol. Dan termasuk wilayah yang medium resiko, untuk itu melalui imunisasi ini salah satu mencegah secara massal.
Sejumlah langkah dilakukan Dinkes Kukar untuk menciptakan perilaku hidup bersih dan sehat, agar terhindar dari virus polio. Sejak tahun 2022-2023 pihaknya menggalakan program percepatan Stop Buang Air Besar Sembarangan dan juga Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, yang diharapkan masyarakat bisa membangun sanitasi yang aman. Pihaknya juga bekerjasama dengan lintas OPD dan lintas sektor seperti camat dan kepala desa, "Sebab faktor lingkungan penting untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan juga membiasakan untuk mencuci tangan menggunakan sabun," ucapnya.
Lanjut Supriyadi bahwa tumbuh kembang anak memang berbeda-beda, untuk itu maka sangat penting agar anak-anak dibawa ke posyandu, karena di posyandu perkembangan anak bisa tercatat oleh nakes, sehingga perkembangan pertumbuhan anaka-anak kita bisa terpantau dengan baik, apakah normal, kelebihan berat badan, berat badan kurang maka akan ada hasil yang tercatat. Dan jika ada ditemukan diluar normal akan diberikan saran oleh petugas posyandu atau pusban.
"Saran saya periksakan secara rutin di Posyandu tidak hanya pada saat pekan imunisasi saja, karena kita juga memantau terjadinya stunting dan sebagainya, jadi tidak hanya pada pekan imunisasi saja. Karena pemeriksaan ini bukan untuk kepentingan kader posyandu tapi untuk perkembangan anak," tambahnya.
Sementara itu Hamdana Yunisar menyebutkan bahwa penularan ini bisa menjangkit saluran pencernaan, untuk itu perlu dijaga pola hidup bersih dan sehat terutama pada sanitasi di lingkungan. Untuk Pekan Imunisasi Nasional Polio ini menyasar pada usia 0-7 tahun, selam tujuh hari ditambah lima hari untuk sweping mencari anak yang belum menerima imunisasi polio. " Ayo ke pos Pekan Imunisasi Nasional Polio terdekat, gratis," ucapnya. (adv//diskominfokukar/stg/kn1/rhi)