- Sejumlah Kegiatan DLHK Kukar Dalam Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia
- Bupati Edi Damansyah Ajak Siswa Bisa Berkontribusi Dalam Penanganan Sampah Melalui Lintas Sektor OPD
- Pelepasan 37 Siswa-Siswi TK Dan SD Yayasan Transformasi Gelar Pentas Seni
- Dispora Kukar Umumkan Pemenang Anugerah Inspirasi Pemuda 2025
- Dispar Kukar Gelar Seleksi Terbuka untuk Wakili Daerah di Festival Internasional EBIFF
- 41 Peserta Ikuti Pelatihan Anugerah Inspirasi Pemuda Kukar 2025
- Sunggono Serahkan SK PPPK di Lingkungan Setkab Kukar
- Kolaborasi Bersama Sukseskan MTQ ke-IX Desa Sukamaju Tenggarong Seberang
- Sekda Buka MTQ Ke IX Tingkat Kecamatan di Tenggarong Seberang
- Peringatan Hari Lahir Pancasila Momentum Menyatukan Keberagaman Bangsa
Selama Dua Bulan, Pemkab Kukar Beri Makanan Tambahan Bergizi Kepada Anak Stunting

kukarnews.id, KUTAI KARTANEGARA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Evaluasi Penanganan Balita dengan Permasalahan Gizi, di Ruang Daksa Artha, Gedung BPKAD, Rabu (10/7/2024).
Rakor tersebut digelar sebagai upaya Pemkab Kukar dalam melakukan Intervensi Gizi Spesifik untuk Pencegahan Stunting. Rakor dipimpin langsung oleh Bupati Kukar Edi Damansyah dan dihadiri seluruh pihak terkait.
Baca Lainnya :
- Bupati Edi Damansyah Salurkan Bantuan Korban Kebakaran Loa Ipuh0
- Bantu Percepatan Penanganan Stunting, Dinsos Kukar Beri BLT untuk Ibu Hamil dan Anak Usia Dini0
- Tangani Stunting di Tingkat Desa/kelurahan, DPMD Beri Pelatihan Kepada 2.397 Kader Posyandu0
- Promosi Budaya Lewat Kukar Festival Budaya Nusantara0
- Komitmen Kecamatan Loa Kulu Lakukan Pemenuhan Gizi, Tekan Angka Stunting0
Edi dalam sambutannya menyampaikan, rakor digelar untuk memantapkan seluruh pihak yang memiliki tanggung jawab menangani persoalan stunting di Kukar.
“Saya garis bawahi, rakor pemantapan ini untuk menyamakan persepsi soal pemberian makanan tambahan dan makanan pokok yang bergizi,” tegas Edi.
Selaku pemimpin Kukar, ia bakal memastikan seluruh pihak terkait bergerak menjalankan tugasnya, mulai tingkat kabupaten hingga kecamatan dan desa/kelurahan. Stunting bukan hanya permasalahan yang dihadapi orangtua anak, tetapi tugas bersama pemerintah daerah dan pihak swasta.
Sebab, dampak stunting pada perkembangan otak anak dapat berbahaya, meliputi defisit perilaku dan kognitif. Anak-anak yang mengalami stunting cenderung mengalami keterlambatan dalam perkembangan bahasa dan motorik halus, memiliki skor IQ yang lebih rendah, serta memiliki performa akademik yang lebih buruk.
“Saya sudah tegaskan berkali-kali bahwa ini sangat penting, karena berkaitan dengan anak-anak etam (kita), anak-anak Kukar. Jangan sampai anak Kukar IQ-nya di bawah standar,” pintanya.
Langkah cepat intervensi gizi spesifik ini akan dieksekusi dengan memberikan makanan bergizi selama dua bulan penuh. Dalam satu hari, akan ada dua kali pemberian makanan. Program tersebut bakal direalisasikan di seluruh kecamatan Kukar.
Hanya saja, Loa Kulu dan Muara Wis harus lebih optimal dalam menjalankan program ini. Karena keduanya tercatat memiliki penderita stunting terbanyak dibanding kecamatan lain.
Jika program pemberian makanan bergizi berjalan lancar di dua kecamatan ini, maka Edi meyakini program serupa dapat lebih sukses di kecamatan lain.
“Dua bulan ini ayo kita semua bergerak. Para istri, ibu-ibu PKK di desa/kelurahan yang memasak makanan sesuai menu yang ditetapkan. Kita punya kekuatan dan sudah komitmen, tinggal penanggung jawab di wilayah masing-masing saja lagi,” urainya.
“Kalau terkelola baik dua bulan ini, pasti teratasi. Ayo semuanya bergerak serentak, dua bulan lagi kita evaluasi kembali,” timpalnya. (adv/diskominfokukar/stg/kn1/rhi)
