kukarnews.id, SAMARINDA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) melalui Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop UKM) menyelenggarakan Gerakan Pangan Murah yang berlangsung di dua titik, yakni di Pasar Pagi dan Pasar Segiri Samarinda.

Kegiatan yang berlangsung secara serentak nasional ini berlangsung selama dua hari yakni dari tanggal 23 hingga 24 Desember 2023.

Dalam pantauan Gerakan Pangan Murah yang berlangsung di Pasar Pagi Samarinda cukup ramai. Masyarakat terlihat sangat antusias memadati lokasi ini dan mengantre untuk membeli sejumlah bahan pokok penting (Bapokting) yang dipersiapkan, diantaranya beras, cabe, telur, minyak goreng hingga daging ayam.

Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni mengatakan kegiatan yang diselenggarakan ini menjadi upaya dari pemerintah daerah untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di wilayah Kota Samarinda menjelang perayaan Natal dan tahun baru (Nataru).

"Biasanya di perayaan hari besar keagamaan akhir tahun, itu kebutuhan untuk pasokan kan meningkat, karena kebutuhan meningkat sementara juga ketersediaan pasokan juga harus terjaga, nah ini yang membuat harga tinggi," ucap Sri Wahyuni usai memantau kegiatan Gerakan Pangan Murah di Pasar Pagi Samarinda, Sabtu (23/12/2023).

Dirinya menyebut dengan digelarnya Gerakan Pangan Murah oleh Disperindagkop UKM Kaltim menjadi bukti bahwa pemerintah hadir untuk mengatasi terkait kenaikan harga pada sejumlah komoditas pangan. 

"Bukti pemerintah hadir karena untuk membantu masyarakat, dalam menjangkau harga harga sembako yang naik. Jadi ada beberpa bahan pangan yang  kita subsidi, supaya masyarakat juga tetap bisa merayakan hari keagamaan, tahun baru dengan harga yang stabil," tambahnya.

Sementara itu Kepala Disperindagkop UKM Kaltim, Heni Purwaningsih mengatakan Gerakan Pangan Murah ini merupakan langkah nyata Pemprov Kaltim, dalam membantu masyarakat menghadapi kenaikan harga bahan pangan. Operasi pasar ini juga bertujuan menekan inflasi dan menyediakan berbagai kebutuhan pokok bagi masyarakat.

"Pemerintah provinsi menggelar operasi pasar karena ada dua tujuan pertama adalah untuk menekan inflasi, jadi ada beberapa komoditi itu yang masih menjadi penyumbang inflasi tinggi di Kalimantan Timur, yang kedua juga dalam rangka untuk membantu masyarakat menyediakan kebutuhan pokok dengan berbagai macam kebutuhan pokok," ucap Heni Purwaningsih.

"Tentunya dengan harga yang sesuai dengan harga acuan dibawah harga pasar," tutupnya. (adv/disperindagkopukmkaltim/kn1/rhi)