- Bupati Kutai Kartanegara: Peran Orang Tua Penting dalam Mencegah Stunting
- Dinsos Kukar Maksimalkan Peran PKH dalam Penanganan Stunting
- Loa Kulu Catatkan Nol Stunting, Bukti Keberhasilan Program Gizi Terpadu
- Wujudkan Lingkungan Sehat , Melalui SPAM di Pedesaan
- Optimalkan Peran TP-PKK dalam Penanganan Stunting
- Program Bakti Pantas dalam Penanganan Stunting
- Disperkim Kukar Bangun Infrastruktur Sanitasi yang Layak Dalam Penanganan Stunting
- Bupati Kutai Kartanegara: Peran Dunia Usaha Penting dalam Penanganan Stunting
- 32 Puskemas se-Kutai Kartanegara Ikuti Pelatihan Penggunaan Aplikasi Bakti Pantas
- Unggul Diatas 70 Persen, Edi Damansyah Sebut Kemenangan Milik Seluruh Rakyat Kukar
Macet Parah di Jembatan Kartanegara, Dikeluhkan Warga, Berdampak ke Operasional RSUD AM Parikesit
kukarnews.id, KUTAI KARTANEGARA - Sebagai jalur utama antara Tenggarong dan Tenggarong Seberang, kelancaran lalu lintas di Jembatan Kutai Kartanegara menjadi hal yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat luas. Namun, pemandangan berbeda terjadi pada Sabtu pagi, 21 September 2024. Macet di Jembatan Kutai Kartanegara membuat kendaraan sempat tidak bisa bergerak. Tak sedikit pihak yang merasa dirugikan akibat kejadian ini. Tak ketinggalan, netizen pun menyampaikan ragam pendapat dan informasi yang mereka ketahui, akibat dari kemacetan di jembatan tersebut.
Mayoritas netizen menilai, kemacetan disebabkan acara deklarasi dan jalan santai di sekitar jembatan. Banyak netizen menyayangkan pemilihan lokasi dan waktu pelaksanaan deklarasi tersebut, sebab bersamaan dengan pembukaan Erau Adat Kutai 2024.
Baca Lainnya :
- Erau Adat Kutai 2024 Resmi Digelar Selama Sepekan, Hadirkan Ritual Adat Hingga Hiburan Masyarakat0
- Antrian Panjang Jembatan Kartanegara, Mobilitas Warga Terganggu0
- Penetapan Paslon Pilkada Kukar, KPU dan Bawaslu Pastikan Bekerja Sesuai Konstitusi0
- Doa Sarinah untuk Edi Damansyah, Kisah Mengharukan dari Tanjung Batu0
- PT Pertamina Hulu Mahakam Raih Penghargaan Tertinggi SKK Migas0
"Acara deklarasi menutup jalur emergency. Jalur satu-satunya ke rumah sakit terdekat. Ada ambulan terjebak macet tadi, PR BENEH," tulis salah satu akun di postingan instagram info_etam.
Dari informasi yang dihimpun, ternyata benar. Salah satu ambulan yang membawa pasien terjebak di jembatan dan bahkan terlambat ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) AM Parikesit.
Masih dari ragam komentar netizen, banyak juga yang mengaku terlambat bekerja. Ada juga yang merasa lelah di jalan karena usai pulang kerja, waktu perjalanan menuju ke rumah jadi lebih lama dari biasanya.
"Inilah pentingnya pengalaman," tulis netizen lainnya.
Sementara itu, Direktur RSUD AM Parikesit, dr Martina Yulianti juga memaparkan dampak operasional yang terjadi akibat kemacetan di pagi hari di Jembatan Kutai Kartanegara.
"Pelayanan jadi molor. Kalau hari Sabtu itu Dokter biasa pagi-pagi visiter pasien, memeriksa pasien yang sedang dirawat inap. Dokter terlambat karena terjebal macet," ungkap Martina, saat dihubungi wartawan.
Selain itu, pasien cuci darah yang telah dijadwalkan pada pukul 07.00 Wita juga harus mengalami penundaan jadwal. Penundaan dilakukan sekitar lebih dari satu setengah jam.
"Lumayan mengganggu (kemacetannya). Karena pasien cuci darah itu harusnya tepat waktu, karena sudah menunggu berhari-hari untuk cuci darah, karena jadwalnya sudah ditetapkan biasa seminggu dua kali itu sudah ditetapkan," kata Martina lagi.
Bukan hanya dokter, petugas di bagian farmasi dan juga rawat inap terlambat tiba di rumah sakit dari karena kemacetan di Jembatan Kartanegara.
"Bahan makanan juga terlambat datang dari biasanya tapi Alhamdulillah masih aman ya karena diolah untuk makan siang," ungkap Martina. (*/kn1/rhi)