- PPTI Kukar ke PPTI Badung, Bali untuk Tingkatkan Upaya Penanggulangan Tuberkulosis
- Kutai Timur Belajar dari Sukses Kutai Kartanegara dalam Penurunan Stunting
- Pemkab Kukar Sambut TPPS Kutim Terkait Penanganan Stunting
- Warga Pinggiran Sungai Diajak Beralih Menggunakan WC
- Sanitasi Layak, Upaya Tingkatkan Kesehatan Warga dan Cegah Stunting pada Anak
- DP2KB Kukar Berkomitmen Membimbing Desa dalam Penanganan Stunting
- Sejumlah Upaya Pemkab Kukar dalam Keberhasilan Penanganan Stunting
- Peran Aktif DPMD Kukar dalam Penanganan Stunting
- Rapat Verifikasi dan Validasi Keluarga Beresiko Stunting, Penanganan Tepat Sasaran
- Bupati Kutai Kartanegara: Peran Orang Tua Penting dalam Mencegah Stunting
Kutai Timur Belajar dari Sukses Kutai Kartanegara dalam Penurunan Stunting
Keterangan Gambar : Foto Bersama Pemkab Kukar dengan TPPS Kutai Timur
kukarnews.id, KUTAI KARTANEGARA – Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kutai Timur yang dipimpin oleh Sekretaris TPPS Kutai Timur, Ahmad Junaidi, mengadakan studi tiru ke Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Kunjungan ini untuk memahami strategi sukses penurunan stunting, dimana berdasarkan laporan Survei Kesehatan 2023, Kabupaten Kukar berhasil menurunkan prevalensi stunting dari 27,1% pada tahun 2022 menjadi 17,6% pada tahun 2023. Keberhasilan ini menjadi motivasi bagi TPPS Kutai Timur untuk belajar dan mengadopsi praktik terbaik dari Kutai Kartanegara.
"Salah satu tujuan utama dari studi tiru ini adalah untuk melihat langsung bagaimana komitmen yang dipegang teguh oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara dalam penurunan stunting. Kami ingin mengetahui strategi yang diterapkan, terutama oleh dinas-dinas terkait,” ucap Ahmad Junaidi. Jumat (12/12/2024).
Baca Lainnya :
- Pemkab Kukar Sambut TPPS Kutim Terkait Penanganan Stunting0
- Warga Pinggiran Sungai Diajak Beralih Menggunakan WC0
- Sanitasi Layak, Upaya Tingkatkan Kesehatan Warga dan Cegah Stunting pada Anak0
- DP2KB Kukar Berkomitmen Membimbing Desa dalam Penanganan Stunting0
- Sejumlah Upaya Pemkab Kukar dalam Keberhasilan Penanganan Stunting0
Junaidi menambahkan bahwa dirinya mengajak teman-teman dan tim terkait dari Kutai Timur untuk ikut dan hadir langsung di sini agar semua dapat belajar bersama dan menerapkan ilmu yang didapatkan di Kutai Timur.
Dalam kunjungan tersebut, beberapa inti pokok yang menjadi fokus TPPS Kutai Timur yakni : Pertama, menganalisis situasi yang berhubungan dengan stunting secara menyeluruh. Kedua, menggali bagaimana rencana kegiatan yang disusun di Kutai Kartanegara sehingga bisa tersusun dengan baik dan membangun sinergi yang kuat antara OPD. Ketiga, bagaimana rembuk stunting itu dilaksanakan secara optimal, tidak hanya menjadi ajang debat tanpa sumber daya yang diberikan, Keempat, mempelajari regulasi peraturan bupati yang mengatur tentang peran desa dalam penanganan stunting, Kelima, penting untuk melihat bagaimana pembinaan Kader Pembangunan Manusia dilakukan, Keenam, memahami korelasi manajemen data yang diterapkan di Kutai Kartanegara. "Terakhir, kita ingin belajar bagaimana cara mengukur capaian yang telah dilaksanakan selama satu tahun dan cara dalam mengevaluasinya. Hal ini penting untuk pengukuran publikasi stunting dan kinerja tahunan," ujar Junaidi.
Junaidi berharap, dengan memahami ilmu dan praktik yang diterapkan di Kutai Kartanegara, TPPS Kutai Timur dapat menekan angka stunting di wilayah mereka. "Saya yakin, jika kita benar-benar paham ilmunya, Kutai Timur juga bisa menekan angka stunting karena anggaran daerah kita ada Rp 14 sekian Triliun, terbesar di Kalimantan Timur. Jadi bayangkan saja kita punya anggaran sebesar itu tapi angka gizi buruknya tinggi,” terangnya.
“Logikanya tidak nyambung. Kekayaan alamnya banyak tapi masih banyak orang yang mengalami gizi buruk. Ada masalah apa? Kan begitu," tutup Junaidi.
Dengan komitmen kuat dan belajar dari keberhasilan Kutai Kartanegara, TPPS Kutai Timur optimis dapat menekan angka stunting dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayahnya. (adv/diskominfokukar/stg/kn1/rhi)