Kutai Timur Belajar dari Sukses Kutai Kartanegara dalam Penurunan Stunting

By adminKN 13 Des 2024, 14:57:19 WIB Diskominfo Kutai Kartanegara
Kutai Timur Belajar dari Sukses Kutai Kartanegara dalam Penurunan Stunting

Keterangan Gambar : Foto Bersama Pemkab Kukar dengan TPPS Kutai Timur


kukarnews.id, KUTAI KARTANEGARA – Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kutai Timur yang dipimpin oleh Sekretaris TPPS Kutai Timur, Ahmad Junaidi, mengadakan studi tiru ke Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Kunjungan ini untuk memahami strategi sukses penurunan stunting, dimana berdasarkan laporan Survei Kesehatan 2023, Kabupaten Kukar berhasil menurunkan prevalensi stunting dari 27,1% pada tahun 2022 menjadi 17,6% pada tahun 2023. Keberhasilan ini menjadi motivasi bagi TPPS Kutai Timur untuk belajar dan mengadopsi praktik terbaik dari Kutai Kartanegara.


"Salah satu tujuan utama dari studi tiru ini adalah untuk melihat langsung bagaimana komitmen yang dipegang teguh oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara dalam penurunan stunting. Kami ingin mengetahui strategi yang diterapkan, terutama oleh dinas-dinas terkait,” ucap Ahmad Junaidi. Jumat (12/12/2024).

Baca Lainnya :


Junaidi menambahkan bahwa dirinya mengajak teman-teman dan tim terkait dari Kutai Timur untuk ikut dan hadir langsung di sini agar  semua dapat belajar bersama dan menerapkan ilmu yang didapatkan di Kutai Timur.


Dalam kunjungan tersebut, beberapa inti pokok yang menjadi fokus TPPS Kutai Timur yakni : Pertama, menganalisis situasi yang berhubungan dengan stunting secara menyeluruh. Kedua, menggali bagaimana rencana kegiatan yang disusun di Kutai Kartanegara sehingga bisa tersusun dengan baik dan membangun sinergi yang kuat antara OPD. Ketiga, bagaimana rembuk stunting itu dilaksanakan secara optimal, tidak hanya menjadi ajang debat tanpa sumber daya yang diberikan, Keempat, mempelajari regulasi peraturan bupati yang mengatur tentang peran desa dalam penanganan stunting, Kelima, penting untuk melihat bagaimana pembinaan Kader Pembangunan Manusia dilakukan, Keenam, memahami korelasi manajemen data yang diterapkan di Kutai Kartanegara. "Terakhir, kita ingin belajar bagaimana cara mengukur capaian yang telah dilaksanakan selama satu tahun dan cara dalam mengevaluasinya. Hal ini penting untuk pengukuran publikasi stunting dan kinerja tahunan," ujar Junaidi.


Junaidi berharap, dengan memahami ilmu dan praktik yang diterapkan di Kutai Kartanegara, TPPS Kutai Timur dapat menekan angka stunting di wilayah mereka. "Saya yakin, jika kita benar-benar paham ilmunya, Kutai Timur juga bisa menekan angka stunting karena anggaran daerah kita ada Rp 14 sekian Triliun, terbesar di Kalimantan Timur. Jadi bayangkan saja kita punya anggaran sebesar itu tapi angka gizi buruknya tinggi,” terangnya.


“Logikanya tidak nyambung. Kekayaan alamnya banyak tapi masih banyak orang yang mengalami gizi buruk. Ada masalah apa? Kan begitu," tutup Junaidi.


Dengan komitmen kuat dan belajar dari keberhasilan Kutai Kartanegara, TPPS Kutai Timur optimis dapat menekan angka stunting dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayahnya. (adv/diskominfokukar/stg/kn1/rhi) 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment

Loading....


kanan - iklan sidebar

Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Instagram, Youtube dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.