- PPTI Kukar ke PPTI Badung, Bali untuk Tingkatkan Upaya Penanggulangan Tuberkulosis
- Kutai Timur Belajar dari Sukses Kutai Kartanegara dalam Penurunan Stunting
- Pemkab Kukar Sambut TPPS Kutim Terkait Penanganan Stunting
- Warga Pinggiran Sungai Diajak Beralih Menggunakan WC
- Sanitasi Layak, Upaya Tingkatkan Kesehatan Warga dan Cegah Stunting pada Anak
- DP2KB Kukar Berkomitmen Membimbing Desa dalam Penanganan Stunting
- Sejumlah Upaya Pemkab Kukar dalam Keberhasilan Penanganan Stunting
- Peran Aktif DPMD Kukar dalam Penanganan Stunting
- Rapat Verifikasi dan Validasi Keluarga Beresiko Stunting, Penanganan Tepat Sasaran
- Bupati Kutai Kartanegara: Peran Orang Tua Penting dalam Mencegah Stunting
Pemkab Kukar Sambut TPPS Kutim Terkait Penanganan Stunting
Keterangan Gambar : Assiten II Setkab Kukar, Dafip Haryanto memberikan cinderamata kepada Ketua TPPS Kutim Ahmad Junaidi
kukarnews.id, KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) menerima kunjungan dari Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) yang mengadakan studi tiru. TPPS Kutim ingin mempelajari pelaksanaan 8 aksi konvergensi percepatan penurunan stunting.
Asisten II Setkab Kukar, Dafip Haryanto menyampaikan selamat datang dan ucapan terima kasih atas pilihan studi tiru di Kutai Kartanegara. “Saya berharap kegiatan studi tiru ini akan bermanfaat bagi kedua belah pihak dan tim TPPS yang belajar akan mendapatkan informasi sesuai dengan tujuan kegiatan studi tiru ini," jelasnya. Jumat (12/12/2024).
Baca Lainnya :
- Warga Pinggiran Sungai Diajak Beralih Menggunakan WC0
- Sanitasi Layak, Upaya Tingkatkan Kesehatan Warga dan Cegah Stunting pada Anak0
- DP2KB Kukar Berkomitmen Membimbing Desa dalam Penanganan Stunting0
- Sejumlah Upaya Pemkab Kukar dalam Keberhasilan Penanganan Stunting0
- Peran Aktif DPMD Kukar dalam Penanganan Stunting0
Dafip melanjutkan dengan memaparkan upaya penurunan stunting yang telah dilakukan di Kutai Kartanegara sejak tahun 2019. "Upaya penurunan stunting di Kutai Kartanegara telah berjalan sekitar lima tahun, dimulai sejak tahun 2019, di mana pada saat itu kami menjadi salah satu lokus percepatan penurunan stunting di Indonesia. Dilakukan assessment permasalahan stunting dan kemudian upaya percepatan penurunan stunting dirancang sesuai dengan hasil assessment tersebut," jelasnya.
Dirinya menambahkan bahwa untuk mempercepat penurunan stunting, tidak cukup hanya dilakukan dengan kegiatan rutin. "Kemudian dirancang inovasi-inovasi yang merupakan langkah percepatan upaya konvergensi penurunan stunting. Menurut kami, terdapat dua hal kunci dalam pelaksanaan konvergensi penanganan stunting. Yang pertama adalah komitmen Kepala Daerah yang sangat tinggi, bahkan dibuktikan dengan turut terjun langsung memantau ke lapangan. Yang kedua adalah komitmen dan keterlibatan banyak pemangku kepentingan misalnya PKK, kader, organisasi kemasyarakatan bahkan perorangan termasuk pihak swasta seperti perusahaan yang beroperasional di wilayah Kutai Kartanegara," tambah Dafip.
Ia juga mengingatkan pentingnya intervensi sensitif dan spesifik yang berjalan beriringan. "Motivasi dan harapannya agar kita semua membesarkan anak-anak kita sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang sebagai generasi emas yang akan meneruskan estafet pembangunan di Indonesia," ujar Dafip.
Dafip mengakui bahwa proses panjang penurunan stunting mengalami dinamika pasang surut, terutama pada saat pandemi COVID-19. "Kita semua mengetahui pada saat terjadi pandemi COVID-19, maka gerakan percepatan penurunan stunting juga mengalami fase stagnan karena semua tenaga dan sumber daya lain dicurahkan untuk penanganan COVID-19. Namun, segera bangkit kembali begitu pandemi dinyatakan berakhir," katanya.
Ia berharap sharing pengalaman upaya percepatan penurunan stunting di Kutai Kartanegara dapat memotivasi TPPS Kutai Timur. "Saya berharap sharing pengalaman ini dapat memotivasi TPPS Kutai Timur dan kemudian memunculkan inisiatif dan ide yang akan diterapkan di wilayah masing-masing. Saya berharap studi tiru ini juga akan bermanfaat bagi kedua belah pihak. Tentunya, pada kesempatan yang baik ini, Tim TPPS Kutai Kartanegara juga dapat belajar dari TPPS Kutai Timur," tutup Dafip. (adv/diskominfokukar/stg/kn1/rhi)