- Edi-Rendi : Akan Ada Kejutan di KukarLand Festival 2024
- UMKM KukarLand Kebanjiran Rezeki, Rendi Solihin Sebut Perputaran Uang Capai Miliaran
- Keren! Usai Nonton KukarLand Festival 2023, Rendi Solihin Terjun Langsung Punguti Sampah
- Aksi Edi - Rendi Gelar KukarLand Festival Tuai Apresiasi Postif Warga
- KukarLand Menjadi Agenda Tahunan Festival di Kutai Kartanegara
- Pemkab Kukar Gelar Konser Ramah Lingkungan di Kukarland Festival 2023
- KUKARLAND Festival 2023 Magnet Puluhan Ribu Pencinta Musik
- Kukarland Festival 2023 Sediakan Area Prioritas untuk Penyandang Disabilitas
- Khusus Pengunjung Kukarland Festival 2023, Rendi Sulap Aula Pendopo Wabup Jadi Penginapan
- Rendi Solihin Tinjau Langsung Persiapan Kukarland Festival 2023 di Stadion Aji Imbut
Perangkat Desa di Kukar Menjadi Kader Bela Negara

ukarnews.id, TENGGARONG - Pelaksanaan sosialisasi pembinaan kesadaran bela negara yang diikuti oleh 25 perangkat desa se-Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) resmi berakhir.
Acara yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan (Pothan) Kementrian Pertahanan (Kemhan) RI berlangsung selama dua hari sejak tanggal 12 s.d 13 September 2023 di Hotel Grand Elty Singgasana Tenggarong,
Baca Lainnya :
- Kerja Keras Edi-Rendi dan Jajaran, Pemkab Kukar Raih Tiga Penghargaan Beruntun0
- PHM Kolaborasi Bersama LPM Masyarakat Desa Sepatin di Proyek Tunu F-Inland0
- Konsorium Antara PHM Elnusa dan PTGI, Dukung Peningkatan Kinerja Keselamatan dan Pelayanan0
- Dirjen PAS Sebut 890 Bandar Narkoba Dipindahkan ke Nusakambangan0
- Gerak Cepat Rendi Solihin, Asrama Mahasiswa Kukar di Malang Segera Direhab Total0
"Dengan mengucapkan Alhamdulillahirobbil alamin, Sosialisasi Pembinaan Kesadaran Bela Negara bagi Perangkat Desa di Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur tahun anggaran 2023 secara resmi saya nyatakan ditutup,“ ucap Brigjen TNI G Eko Sunarto, Direktur Bela Negara Ditjen Pothan Kemhan. Rabu (13/9/2023).
Brigjen TNI G Eko Sunarto saat membacakan sambutan penutupan dari Direktur Jenderal Potensi Pertahanan, Mayjen TNI Mohammad Fadjar menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas antusiasme seluruh peserta dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan Sosialisasi Pembinaan Kesadaran Bela Negara ini. Disadari bahwa penyelenggaraan Sosialisasi Pembinaan Kesadaran Bela Negara yang telah berlangsung relatif singkat.
"Namun demikian diharapkan tidak mengurangi esensi pentingnya pembangunan sikap mental dan karakter bangsa yang cinta tanah air, sadar berbangsa bernegara,setia pada Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban bagi bangsa dan negara serta memiliki kemampuan awal Bela Negara," ucapnya.
Dirinya menambahkan bahwa dari materi yang telah disampaikan oleh para nara sumber, diharapkan dapat menjadi referensi penting bagi para peserta. Dimana semua adalah para kader bela negara yang punya peran penting dalam menyebarluaskan nilai - nilai dasar bela negara kepada lingkungannya masing - masing. "Agar bela negara menjadi gerakan nasional, terlebih karena bapak ibu adalah para tokoh yang juga panutan sekaligus role model bagi lingkungannya masing - masing, sehingga aktualisasi nilai-nilai bela negara dalam kehidupan sehari - hari menjadi hal penting guna mewujudkan Gerakan Nasional Bela Negara," sambungnya.
Pihaknya menyadari bahwa misi yang diemban sebagai kader bela negara ini tidaklah ringan, namun diyakini dengan ketokohan para peserta sosialisasi mampu membuat kreasi dan inovasi dalam mengaktualisasikan dan menyebarluaskan nilai-nilai bela negara ini kepada masyarakat luas. Tidak hanya itu kegiatan ini juga bagian dari upaya membangun sikap mental dan karakter bangsa yang tidak terpisahkan dari pembangunan revolusi mental dari kabinet Indonesia bersatu. Tujuannya membangun dan menanamkan mental dan perilaku warga negara untuk senantiasa cinta kepada tanah air, memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara.
"Implementasi nilai dasar bela negara sangat penting. Apalagi ancaman yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa semakin kompleks dan multidimensi. Kini, bentuk ancaman tidak lagi bersifat konvensional, tapi lebih bersifat non konvensional," tutupnya. (adv/kn1/rhi)
