- PPTI Kukar ke PPTI Badung, Bali untuk Tingkatkan Upaya Penanggulangan Tuberkulosis
- Kutai Timur Belajar dari Sukses Kutai Kartanegara dalam Penurunan Stunting
- Pemkab Kukar Sambut TPPS Kutim Terkait Penanganan Stunting
- Warga Pinggiran Sungai Diajak Beralih Menggunakan WC
- Sanitasi Layak, Upaya Tingkatkan Kesehatan Warga dan Cegah Stunting pada Anak
- DP2KB Kukar Berkomitmen Membimbing Desa dalam Penanganan Stunting
- Sejumlah Upaya Pemkab Kukar dalam Keberhasilan Penanganan Stunting
- Peran Aktif DPMD Kukar dalam Penanganan Stunting
- Rapat Verifikasi dan Validasi Keluarga Beresiko Stunting, Penanganan Tepat Sasaran
- Bupati Kutai Kartanegara: Peran Orang Tua Penting dalam Mencegah Stunting
Dinsos Kukar Maksimalkan Peran PKH dalam Penanganan Stunting
Keterangan Gambar : Plt Kepala Dinsos Kukar, Yuliandris Suherdiman
kukarnews.id, KUTAI KARTANEGARA - Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus berkomitmen dalam penanganan stunting melalui berbagai program dan inisiatif yang diselenggarakan. Dinsos Kukar berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memastikan anak-anak tumbuh sehat dengan gizi yang cukup.
Dinsos Kukar melaksanakan peningkatan kapasitas pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dalam penanganan dan pencegahan stunting. Program ini bertujuan untuk mengurangi angka dan memutus rantai kemiskinan, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, serta mengubah perilaku yang kurang mendukung peningkatan kesejahteraan warga tidak mampu .
Baca Lainnya :
- Loa Kulu Catatkan Nol Stunting, Bukti Keberhasilan Program Gizi Terpadu0
- Penanganan Stunting di Kecamatan Samboja Barat0
- Infografis - Peningkatan Kompetensi Kerja Bagi Para Penyandang Disabilitas 0
- Wujudkan Lingkungan Sehat, Melalui SPAM di Pedesaan0
- Optimalkan Posyandu Remaja: Pencegahan Awal Stunting di Muara Wis0
Plt Kepala Dinsos Kukar, Yuliandris Suherdiman, menyebutkan dalam jangka pendek program ini bertujuan mengurangi beban warga miskin dan dalam jangka panjang diharapkan dapat memutus mata rantai kemiskinan antar generasi, sehingga generasi berikutnya dapat keluar dari perangkap kemiskinan. “Tidak dipergunakan untuk pemenuhan kebutuhan konsumtif yang tidak perlu,” ucapnya.
Dinsos mengarahkan agar pendamping PKH melakukan edukasi kepada penerima manfaat melalui kegiatan atau motivasi yang bersifat pemberdayaan. Yuliandris yakin penerima manfaat mempunyai potensi ekonomi atau sosial yang bisa dikembangkan. “Sehingga mereka bisa mandiri dalam memenuhi kebutuhan dasarnya dan tidak terlena dengan adanya bantuan yang diberikan oleh pemerintah,” tambahnya.
Selain itu juga memaksimalkan dalam peran mereka penanganan dan pencegahan stunting dari segi tugas dan fungsi pendamping PKH dikaitkan dengan stunting.
“Sangat berat sekali karena penerima manfaat dari program keluarga harapan itu ada beberapa komponen yang terkait dengan penanganan dan pencegahan stunting komponen tersebut adalah balita dan ibu hamil sehingga dengan peningkatan kapasitas dalam pencegahan dan penanganan stunting hari ini dari berbagai macam narasumber yang dihadirkan nanti kita mengharapkan adanya pengetahuan adanya penambahan wawasan dari para pendamping PKH,” pungkasnya. (adv/diskominfokukar/stg/kn1/rhi)