- Edi-Rendi : Akan Ada Kejutan di KukarLand Festival 2024
- UMKM KukarLand Kebanjiran Rezeki, Rendi Solihin Sebut Perputaran Uang Capai Miliaran
- Keren! Usai Nonton KukarLand Festival 2023, Rendi Solihin Terjun Langsung Punguti Sampah
- Aksi Edi - Rendi Gelar KukarLand Festival Tuai Apresiasi Postif Warga
- KukarLand Menjadi Agenda Tahunan Festival di Kutai Kartanegara
- Pemkab Kukar Gelar Konser Ramah Lingkungan di Kukarland Festival 2023
- KUKARLAND Festival 2023 Magnet Puluhan Ribu Pencinta Musik
- Kukarland Festival 2023 Sediakan Area Prioritas untuk Penyandang Disabilitas
- Khusus Pengunjung Kukarland Festival 2023, Rendi Sulap Aula Pendopo Wabup Jadi Penginapan
- Rendi Solihin Tinjau Langsung Persiapan Kukarland Festival 2023 di Stadion Aji Imbut
Komunitas Kaliya Buka Kelas Bahasa Isyarat

kukarnews.id, KUTAI KARTANEGARA - Komunitas Kutai Literasi dan Budaya Etam (Kaliya) menyelenggarakan kegiatan Beisyaratan atau kelas bahasa isyarat yang berkolaborasi dengan Komunitas Sahabat Tuli Tenggarong.
Bahasa isyarat ini menggunakan kombinasi gerak atau bentuk tangan, lengan, tubuh serta ekspresi wajah untuk menyampaikan sebuah pesan kepada lawan bicara.
Baca Lainnya :
- Presiden Joko Widodo Satukan Tanah dan Air Nusantara di Titik Nol0
- Usai Ritual Kendi Nusantara, Presiden Langsung Menuju Lokasi Persemaian Bibit0
- Prosesi Pengambilan Air dan Tanah Untuk IKN Diulang0
- Deklarasi Dukungan Pembangunan IKN dan Minta Perhatikan Hak Ahli Waris0
- Fasilitasi Pemuda Pegiat Seni, Tenggarong Art Festival Sukses Digelar0
Ketua Kalinya Viola Melinda mengatakan program kerjanya ini sudah berjalan sejak awal maret 2022.
"Pertemuannya 2 kali sebulan di hari Jumat dua minggu pertama, pengajarnya ada lima orang dari Komunitas Teman Tuli Tenggarong," jelasnya.
Kaliya yang dinaungi oleh Gerakan Literasi Kutai (GLK) ini memiliki pesan khusus dalam mengadakan bahasa isyarat, yakni memberikan wadah bagi para teman tuli agar bisa diberdayakan dan menghilangkan stigma negatif dari masyarakat.
"Kami ingin menunjukkan bahwa jangan lagi dipandang sebelah mata, hak mereka sama, bisa berkarya dan bekerja seperti kita juga," tegasnya.
Sejauh ini, peserta atau yang mereka sebut dengan istilah teman dengar yang sudah mengikuti sudah lebih dari 20 orang, berasal dari masyarakat umum dan pelajar.
Viola juga menerangkan bahwa tujuan diadakannya kelas tersebut bagi teman dengar adalah menambah sertifikasi skill berbahasa isyarat. Selain itu, keresahannya terhadap masih minimnya aksesibilitas penerjemah bahasa isyarat di masyarakat umum.
Kelas ini masih akan berlangsung sampai empat bulan kedepan, dan bagi para peserta disesi akhir akan diberikan panggung pentas pertunjukkan yang menunjukkan skill Beisyaratan yang sudah dipelajari. "Jadi benar-benar kayak sekolah, sebelum lulus ada perpisahan gitu," tutupnya. (kn1/rhi)
