- Bappeda Kukar Menggelar Rapat Bersama TPPS, Terkait Fokus Penanganan Stunting 2025
- Geliat Satgas Ketahanan Pangan Lapas Tenggarong
- Komitmen Nyata Lapas Tenggarong Dukung Program Akselerasi KEMENINPAS
- PPTI Kukar ke PPTI Badung, Bali untuk Tingkatkan Upaya Penanggulangan Tuberkulosis
- Kutai Timur Belajar dari Sukses Kutai Kartanegara dalam Penurunan Stunting
- Pemkab Kukar Sambut TPPS Kutim Terkait Penanganan Stunting
- Warga Pinggiran Sungai Diajak Beralih Menggunakan WC
- Sanitasi Layak, Upaya Tingkatkan Kesehatan Warga dan Cegah Stunting pada Anak
- DP2KB Kukar Berkomitmen Membimbing Desa dalam Penanganan Stunting
- Sejumlah Upaya Pemkab Kukar dalam Keberhasilan Penanganan Stunting
Geliat Satgas Ketahanan Pangan Lapas Tenggarong

kukarnews.id, TENGGARONG - Sejak dibentuk pada akhir tahun 2024 oleh Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Tenggarong, Satuan Tugas (Satgas) Ketahanan Pangan Lapas Kelas IIA Tenggarong terus berinovasi dalam mendukung program akselerasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan.
Jumari Suwandoko, selaku pengawas Satgas yang juga menjabat sebagai Kepala Seksi Kegiatan Kerja (Giatja) Lapas Kelas IIA Tenggarong menyampaikan bahwa program ketahanan pangan yang dilaksanakan oleh pihak Lapas di fokuskan kepada kegiatan perikanan lele dan gurami, perkebunan kangkung, peternakan bebek dan budidaya jamur.
Baca Lainnya :
- KBBKT-KU Kukar Bangun Posko Untuk Salurkan Bantuan0
- Ketua DPRD Kukar Ikut Serta Bagikan Sertifikat Tanah Wilayah Hulu0
- Ketua DPRD Kukar Buka Diseminasi Fasilitasi Dewan Kebudayaan Daerah0
- Ketua DPRD Pantau Distribusi Logistik Pilkada 20200
- Ketua DPRD Kukar Imbau Tetap Masyarakat Menjalankan Prokes0
Kegiatan Satgas Ketahanan Pangan ini dilaksanakan secara kolektif lintas seksi yang ada didalam Lapas Kelas IIA Tenggarong.
"Jadi kegiatan Satgas ini tidak sepenuhnya menjadi domain giatja tapi melibatkan seksi lain seperti pembinaan dan pengamanan,” jelasnya. Senin (3/2/2025).
Suparman Kepala Lapas Kelas IIA Tenggarong mengungkapkan bahwa pembentukan Satgas ini tidak hanya sekedar mendukung program ketahanan pangan saja tapi hasil dari satgas ini bisa memberikan dampak nyata.
"Impact-nya tidak hanya kepada internal organisasi tapi juga kepada masyarakat sekitar lapas dan bahkan bagi keluarga Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang kurang mampu,” ungkapnya.
Suparman juga menambahkan kegiatan Satgas Ketahanan Pangan ini dalam jangka menengah cakupannya akan diperluas dengan menggandeng pemerintah kabupaten Kutai Kartanegara dalam hal pemanfaatan lahan untuk dijadikan lahan produktif.
"Nantinya kami berencana lahan tersebut akan dikelola oleh Lapas dengan memberdayakan WBP dalam kegiatan sehari-harinya,” imbuhnya.
Tentunya hal ini perlu kajian lebih mendalam dari segala aspek tidak hanya aturan namun juga hal aspek keamanannya serta bentuk skema perjanjian kerja samanya.
"Hal ini sejalan dengan semangat Pemasyarakatan Berdampak, yang tidak memberikan dampak secara internal melainkan juga memberikan dampak secara eksternal yang tentunya outputnya dapat memberikan feedback kepada keberlangsungan program pembinaan dan tujuan pemasyarakatan,” tutupnya. (*/kn1/rhi)
